Selasa, 12 Juli 2016

Penjala Manusia

Penjala Manusia adalah sebuah sebutan yang disematkan sekaligus panggilan yang diberikan kepada murid-murid ketika murid-muridnya mengerjakan aktivitas sehari-hari (baca Lukas 5:1-11, Matius 4:18-22, Markus 1:16-20). Di dalam peristiwa ini kira dapat melihat bagaimana Allah menegaskan kepada murid-muridNya bahwa panggilan menjadi Penjala Manusia akan menjadi panggilan se umur hidup bagi meraka. “Penjala Manusia” adalah sebuah sebutan lain untuk Penginjilan.
A.   Penjala Manusia atau “Penginjilan” menjadi tugas siapa?
Adalah salah jika mengatakan bahwa tugas pemberitaan Injil merupakan tugas orang-orang tertentu saja (pendeta, majelis, penginjil, komisi PI, dll).  Alkitab dengan jelas memberitahukan kepada kita bahwa pemberitaan Injil merupakan tugas semua orang yang percaya kepada Kristus.
1.    Semua orang percaya adalah ‘garam dan terang dunia’ (Mat. 5:13-16).
2.    Kita adalah saksi Kristus (Kis. 1:8)
3.    Kita adalah orang-orang yang telah dipanggil keluar dari kegelapan dosa supaya memberitakan karya Allah yang besar   melalui Kristus (1 Ptr. 2:9)
4.    Perintah langsung Tuhan Yesus kepada murid-muridNya (Mat. 28:18-20).
B.   Syarat-Syarat Kepribadian seorang penginjil
Kebenaran Injil dan kepribadian penginjil merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Meski pemberitaan Injil menjadi tanggung jawab semua orang percaya, namun Alkitab telah memberitahukan kepada kita, bahwa Allah memakai orang-orang khusus untuk menyampaikan firman-Nya. Dalam Perjanjian Lama, kita melihat bahwa para nabi sering dipakai Allah untuk menyampaikan pesan-Nya kepada umat pilihan-Nya. Demikian pula dalam Perjanjian Baru, ada utusan-utusan khusus yang dipakai untuk menyampaikan pesan Allah (2Kor. 5:19-20). Karena itu perlu mempertimbangkan syarat-syarat kepribadian jika seseorang ingin ikut serta dalam pekerjaan-Nya, yaitu:
1.   Mengenal dan menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribadi.
      Kita tidak mungkin dapat membawa orang lain kepada Yesus Kristus, jika kita sendiri belum mengenal dan menerima Dia sebagai Juruselamat pribadi.  Prinsip ini nampak jelas dalam kehidupan para rasul (Yoh. 15:27; Kis. 22:12-15; 1Yoh. 1:1-3).
2.   Memiliki keyakinan kepastian akan keselamatan kekal.
Allah menginginkan kita untuk memiliki keyakinan akan kehidupan kekal di dalam Kristus (1Yoh. 5:13).  Seseorang tidak akan mungkin bisa mempercayai apa yang kita beritakan, jika kita sendiri tidak yakin dengan apa yang kita katakan.  Jadi, kita harus terlebih dahulu memiliki keyakinan akan kepastian hidup yang kekal itu.
3.   Memiliki tujuan hidup yang seperti kehendak Allah (Rm. 11:36; Kis. 4:29-32).
4.   Rela berkorban demi kehendak Allah berlaku dalam hidupnya (Rm. 5:1-11).
5.   Mengasihi Allah dan Firman-Nya (Yoh. 13:14-17, 34-35).
6.   Siap melayani Tuhan dalam segala kondisi (2Tim. 4:1-5).
7.   Mempercayai Allah untuk keberhasilan pelaksanaan pelayanan-Nya (Yoh. 15:6;Neh. 2:20).
8.   Siap bekerja sama dengan semua orang (1Kor. 3:6-9; Rm. 8:28; Pkh. 4:9-12).
9.   Mengasihi sesama dalam kata dan perbuatan (Rm. 12:9-21).
10. Mampu bertahan dan menang terhadap dosa dan godaan (Ayb. 28:28; Rm. 6:22; 7:21-26).
11. Mendisiplin dirinya untuk hidup saleh dan takut akan Allah (1 Kor. 9:24-27; 2 Tim. 2:1-13).
12. Memiliki keberanian karena sesungguhnya ia dipimpin oleh Roh Kudus (2 Tim. 1:7-12; Kis. 1:8; Rm. 8:16).
C.   Mengapa Kita Memberitakan Injil
1.     Keadaan manusia yang belum percaya kepada Yesus.
Manusia berkeadaan mati di dalam dosa (Ef. 2:1).  Dalam Yesaya 59:2, dosa itu telah menceraiberaikan manusia dari pada Allah, atau terpisah dengan Allah yang adalah sumber kehidupan satu-satunya.  Dan karena dosa itu, semua orang berada di bawah hukuman Allah (Rm. 3:9-23; 6:23).



2.    Beberapa sifat dan sikap manusia.
a. Orang berdosa gemar melakukan yang jahat. Mereka memberontak, melanggar setiap pernyataan dan kehendak Allah; malah mereka demikian bermusuhan dengan Allah, sehingga sering membenci orang- orang yang memihak pada Yesus (Ef. 2:1-3; Mat. 10:16-24; Yoh. 15:18-21).
b. Mereka belum mempunyai pancaindera rohani. Mereka tidak dapat melihat ataupun mengerti perkara-perkara rohani (Yohanes 3:3, 1Korintus 2:14) sehingga Injil Yesus merupakan suatu kebodohan kepadanya (1Korintus 1:23). Si Iblis telah turut terlibat dalam hal ini membuat pemikiran mereka lebih kacau lagi (2Korintus 4:4), tetapi manusia tetap menganggap dirinya cerdas (Roma 1:22). Karena mereka memiliki hati yang bejat dan kehendak yang telah menyeleweng, orang-orang berdosa lebih menyukai kegelapan tersebut; bahkan menikmatinya sehingga mereka sering menolak sumber terang yang satu-satunya itu, yakni Yesus Kristus (Yohanes 1:4-5, 1:9-11; 3:19-21).
c. Sia-sialah segala usaha, amal dan kebenaran dirinya. Semua jalan keagamaan yang ditempuhnya ternyata buntu (Efesus 2:8,9, Roma 3:20). Sama seperti nenek moyang kita telah menukarkan Allah yang benar dengan patung-patung berhala buatan tangannya (Roma 1:23), orang-orang berdosa sibuk menciptakan agama yang sesuai dengan keinginannya sendiri. Hai saudara, semua keterangan ini agak berat untuk diterimanya, bukan? Berdoalah sejenak, ucapkanlah terima kasih kepada Yesus yang telah memindahkan saudara keluar dari lumpur kecemaran yang sama dengan orang-orang berdosa yang lain itu. Sungguh hidup baru dalam Yesus itu ringan, tetapi tidak ringan bagi Yesus -- Ia harus disiksa untuk melepaskan saudara dari siksaan yang seharusnya ditanggung oleh saudara.
3.   Ladang Sudah Menguning.
Yohanes 4:35, “Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.”            
4.   Perintah Allah Langsung .
Matius 28:18-20, “Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah  diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.  Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
5.  Status Orang Percaya.
a.  Sebagai ‘Garam dan Terang Dunia’ (Mat. 5:13-16)
b.  Sebagai ‘Saksi’ (Kis. 1:8; 1Ptr. 2:9).  Merupakan suatu keharusan bagi seorang ‘Saksi’ untuk bersaksi.  1Korintus 9:16, “Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.”
Tulisan diatas bukanlah apa yang penulis katakan, tapi apa yang Allah katakan lewat Firman. Jika kita menentang dan mengangap bahwa ini menjadi sebuah hal yang tidak penting, itu artinya kita menentang Allah dan tidak menghiraukan apa yang Allah katakan. Jika kita berkata Yesus sungguh sangat baik, rela mati untuk gantikan aku sebagai tebusan atas dosa dan pelanggaranku, sekarang Yesus berkata kepada kita “Adakah jiwa yang engakau bawa bagiKu?” Apakah jawab kita? Kekristen saat ini menjadi sebauh kekristenan monument dan organisatoris jika kita tidak pergi… Pergi untuk cari jiwa dan bawa bagi Dia. Sudah berapa lama engkau menjadi orang Kristen yang percaya kepada Kristus? Bagaimana dengan keselamatan keluargamu, pasanganmu, orang-orang disekitarmu? Jika engkau mengasihinya beritakanlah Injil padanya, anggaplah setiap hari yang ada menjadi hari terkahir engkau bisa berbakti kepada Allah.
Saya secara pribadi berharap ada kebangunan penginjilan pada zaman ini secara khusus kita kaum pemuda, sehingga orang Kristen yang telah menerima Tuhan sebagai Tuhan dan juru selamat pribadi dan percaya kepadaNya dapat menjadi saksi Tuhan dengan melintasi berbagai kota, provinsi, dan suku bangsa kita. Kapankah Orang Kristen di Toraja mengirim penginjil ke Minangkabau? Orang Kristen di Tapanuli mengirim penginjil ke Aceh? Orang Kristen di Jawa mengirim penginjil ke Irian? Orang Kristen di Minahasa mengirim penginjil ke pulau-pulau yang terpenjil? Kapankah aank-anak Tuhan di Indonesia pergi Ke Afrika, Australia, Amerika Latin atau benua-benua lain untuk menjadi saksi bagi Kristus? Sejak gereja berdiri di Indonesia sampai sekarang, kita terus bicara tentang ayat-ayat penginjilan, tapi sepertinya ayat-ayat itu belum berarti apa-apa bagi gerejaNya. Sekali lagi “Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku.” Inilah Amanat Agung Tuhan Yesus bagi kita semua. Selamat menjadi saksi Kristus dan membawa jiwa bagiNya.

Leonardo Silalahi (Pemuda HKBP Lubuk Baja Pos Muka Kuning)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar