Penjala
Manusia adalah sebuah sebutan yang disematkan sekaligus panggilan yang
diberikan kepada murid-murid ketika murid-muridnya mengerjakan aktivitas
sehari-hari (baca Lukas 5:1-11, Matius 4:18-22, Markus 1:16-20). Di dalam
peristiwa ini kira dapat melihat bagaimana Allah menegaskan kepada
murid-muridNya bahwa panggilan menjadi Penjala Manusia akan menjadi panggilan
se umur hidup bagi meraka. “Penjala Manusia” adalah sebuah sebutan lain untuk
Penginjilan.
A.
Penjala
Manusia atau “Penginjilan” menjadi tugas siapa?
Adalah salah jika mengatakan bahwa tugas pemberitaan
Injil merupakan tugas orang-orang tertentu saja (pendeta, majelis, penginjil,
komisi PI, dll). Alkitab dengan jelas
memberitahukan kepada kita bahwa pemberitaan Injil merupakan tugas semua orang
yang
percaya kepada Kristus.
1.
Semua orang percaya adalah ‘garam dan
terang dunia’ (Mat. 5:13-16).
2.
Kita adalah saksi Kristus (Kis. 1:8)
3.
Kita adalah orang-orang yang telah
dipanggil keluar dari kegelapan dosa supaya memberitakan karya Allah yang besar
melalui Kristus (1 Ptr. 2:9)
4.
Perintah langsung Tuhan Yesus kepada
murid-muridNya (Mat. 28:18-20).
B.
Syarat-Syarat Kepribadian seorang
penginjil
Kebenaran
Injil dan kepribadian penginjil merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Meski
pemberitaan Injil menjadi tanggung jawab semua orang percaya, namun Alkitab
telah memberitahukan kepada kita, bahwa Allah memakai orang-orang khusus untuk
menyampaikan firman-Nya. Dalam Perjanjian Lama, kita melihat bahwa para nabi
sering dipakai Allah untuk menyampaikan pesan-Nya kepada umat pilihan-Nya.
Demikian pula dalam Perjanjian Baru, ada utusan-utusan khusus yang dipakai
untuk menyampaikan pesan Allah (2Kor. 5:19-20).
Karena itu perlu mempertimbangkan syarat-syarat kepribadian jika seseorang
ingin ikut serta dalam pekerjaan-Nya, yaitu:
1. Mengenal
dan menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribadi.
Kita tidak mungkin dapat membawa orang
lain kepada Yesus Kristus, jika kita sendiri belum mengenal dan menerima Dia
sebagai Juruselamat pribadi. Prinsip ini
nampak jelas dalam kehidupan para rasul (Yoh. 15:27; Kis. 22:12-15; 1Yoh.
1:1-3).
2. Memiliki
keyakinan kepastian akan keselamatan kekal.
Allah
menginginkan kita untuk memiliki keyakinan akan kehidupan kekal di dalam
Kristus (1Yoh. 5:13). Seseorang tidak
akan mungkin bisa mempercayai apa yang kita beritakan, jika kita sendiri tidak
yakin dengan apa yang kita katakan.
Jadi, kita harus terlebih dahulu memiliki keyakinan akan kepastian hidup
yang kekal itu.
3. Memiliki tujuan hidup yang
seperti kehendak Allah (Rm. 11:36; Kis. 4:29-32).
4. Rela
berkorban demi kehendak Allah berlaku dalam hidupnya (Rm. 5:1-11).
5. Mengasihi
Allah dan Firman-Nya (Yoh. 13:14-17, 34-35).
6.
Siap melayani Tuhan dalam segala kondisi (2Tim. 4:1-5).
7. Mempercayai
Allah untuk keberhasilan pelaksanaan pelayanan-Nya (Yoh. 15:6;Neh. 2:20).
8. Siap
bekerja sama dengan semua orang (1Kor. 3:6-9; Rm. 8:28; Pkh. 4:9-12).
9. Mengasihi
sesama dalam kata dan perbuatan (Rm. 12:9-21).
10. Mampu bertahan dan menang
terhadap dosa dan godaan (Ayb. 28:28; Rm. 6:22; 7:21-26).
11. Mendisiplin dirinya untuk hidup saleh
dan takut akan Allah (1 Kor. 9:24-27; 2 Tim. 2:1-13).
12. Memiliki keberanian karena
sesungguhnya ia dipimpin oleh Roh Kudus (2 Tim. 1:7-12; Kis. 1:8; Rm. 8:16).
C. Mengapa Kita Memberitakan Injil
1.
Keadaan
manusia yang belum percaya kepada Yesus.
Manusia
berkeadaan mati di dalam dosa (Ef. 2:1).
Dalam Yesaya 59:2, dosa itu telah menceraiberaikan manusia dari pada
Allah, atau terpisah dengan Allah yang adalah sumber kehidupan satu-satunya. Dan karena dosa itu, semua orang berada di
bawah hukuman Allah (Rm. 3:9-23; 6:23).
2. Beberapa sifat dan sikap manusia.
a.
Orang berdosa gemar melakukan yang jahat.
Mereka memberontak, melanggar setiap pernyataan dan kehendak Allah; malah mereka
demikian bermusuhan dengan Allah, sehingga sering membenci orang- orang yang
memihak pada Yesus (Ef. 2:1-3; Mat. 10:16-24; Yoh. 15:18-21).
b.
Mereka belum mempunyai pancaindera
rohani. Mereka tidak dapat melihat ataupun mengerti
perkara-perkara rohani (Yohanes 3:3, 1Korintus 2:14) sehingga Injil Yesus
merupakan suatu kebodohan kepadanya (1Korintus 1:23). Si Iblis telah turut
terlibat dalam hal ini membuat pemikiran mereka lebih kacau lagi (2Korintus
4:4), tetapi manusia tetap menganggap dirinya cerdas (Roma 1:22). Karena mereka
memiliki hati yang bejat dan kehendak yang telah menyeleweng, orang-orang
berdosa lebih menyukai kegelapan tersebut; bahkan menikmatinya sehingga mereka
sering menolak sumber terang yang satu-satunya itu, yakni Yesus Kristus (Yohanes
1:4-5, 1:9-11; 3:19-21).
c.
Sia-sialah segala usaha, amal dan
kebenaran dirinya. Semua
jalan keagamaan yang ditempuhnya ternyata buntu (Efesus 2:8,9, Roma 3:20). Sama
seperti nenek moyang kita telah menukarkan Allah yang benar dengan
patung-patung berhala buatan tangannya (Roma 1:23), orang-orang berdosa sibuk
menciptakan agama yang sesuai dengan keinginannya sendiri. Hai
saudara, semua keterangan ini agak berat untuk diterimanya, bukan? Berdoalah
sejenak, ucapkanlah terima kasih kepada Yesus yang telah memindahkan saudara
keluar dari lumpur kecemaran yang sama dengan orang-orang berdosa yang lain
itu. Sungguh hidup baru dalam Yesus itu ringan, tetapi tidak ringan bagi Yesus
-- Ia harus disiksa untuk melepaskan saudara dari siksaan yang seharusnya ditanggung
oleh saudara.
3. Ladang
Sudah Menguning.
Yohanes
4:35, “Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi
Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang
sudah menguning dan matang untuk dituai.”
4. Perintah Allah Langsung .
Matius
28:18-20, “Yesus mendekati mereka dan
berkata: "Kepada-Ku telah diberikan
segala kuasa di sorga dan di bumi.
Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah
mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan
segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai
kepada akhir zaman.”
5. Status Orang Percaya.
a.
Sebagai ‘Garam dan Terang Dunia’
(Mat. 5:13-16)
b. Sebagai ‘Saksi’
(Kis. 1:8; 1Ptr. 2:9). Merupakan suatu
keharusan bagi seorang ‘Saksi’ untuk bersaksi. 1Korintus
9:16, “Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk
memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku
tidak memberitakan Injil.”
Tulisan
diatas bukanlah apa yang penulis katakan, tapi apa yang Allah katakan lewat
Firman. Jika kita menentang dan mengangap bahwa ini menjadi sebuah hal yang
tidak penting, itu artinya kita menentang Allah dan tidak menghiraukan apa yang
Allah katakan. Jika kita berkata Yesus sungguh sangat baik, rela mati untuk
gantikan aku sebagai tebusan atas dosa dan pelanggaranku, sekarang Yesus
berkata kepada kita “Adakah jiwa yang engakau bawa bagiKu?” Apakah jawab kita?
Kekristen saat ini menjadi sebauh kekristenan monument dan organisatoris jika
kita tidak pergi… Pergi untuk cari jiwa dan bawa bagi Dia. Sudah berapa lama
engkau menjadi orang Kristen yang percaya kepada Kristus? Bagaimana dengan
keselamatan keluargamu, pasanganmu, orang-orang disekitarmu? Jika engkau
mengasihinya beritakanlah Injil padanya, anggaplah setiap hari yang ada menjadi
hari terkahir engkau bisa berbakti kepada Allah.
Saya
secara pribadi berharap ada kebangunan penginjilan pada zaman ini secara khusus
kita kaum pemuda, sehingga orang Kristen yang telah menerima Tuhan sebagai
Tuhan dan juru selamat pribadi dan percaya kepadaNya dapat menjadi saksi Tuhan
dengan melintasi berbagai kota, provinsi, dan suku bangsa kita. Kapankah Orang
Kristen di Toraja mengirim penginjil ke Minangkabau? Orang Kristen di Tapanuli
mengirim penginjil ke Aceh? Orang Kristen di Jawa mengirim penginjil ke Irian?
Orang Kristen di Minahasa mengirim penginjil ke pulau-pulau yang terpenjil?
Kapankah aank-anak Tuhan di Indonesia pergi Ke Afrika, Australia, Amerika Latin
atau benua-benua lain untuk menjadi saksi bagi Kristus? Sejak gereja berdiri di
Indonesia sampai sekarang, kita terus bicara tentang ayat-ayat penginjilan,
tapi sepertinya ayat-ayat itu belum berarti apa-apa bagi gerejaNya. Sekali lagi
“Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku.” Inilah Amanat Agung Tuhan Yesus
bagi kita semua. Selamat menjadi saksi Kristus dan membawa jiwa bagiNya.
Leonardo
Silalahi (Pemuda HKBP Lubuk Baja Pos Muka Kuning)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar