“THE PURPOSE DRIVEN LIFE”
Shalom… dan sampai jumpa kembali sahabat Be-Fresh di Edisi ke 165. Edisi kali ini menjadi edisi yang special bagi sahabat Be-Fresh sekalian, mengapa? Karena thema edisi kali ini menjadi salah satu edisi yang khusus disusun dan disajikan oleh penulis untuk mengupas satu thema sentral yang sering menjadi penyebab manusia yang sejatinya adalah ciptaan Allah yang diciptakan menurut gambar dan peta teladan Allah (Kej 1:26a) kesulitan di dalam mencari dan menemukan makna hidup atau tujuan hidup.
Pengertian THE PURPOSE DRIVEN LIFE
Arti
“The
Purpose Driven Life” adalah
sebuah kehidupan yang didorong oleh tujuan. Mengapa hal ini sangat penting,
karena tujuan yang benar akan membuat hidup ini lebih berarti, sebaliknya
tujuan yang salah akan membuat kehidupan kehilangan artinya bahkan lebih
ekstrim lagi, jika sesorang tidak menemukan tujuan hidupnya, sebenarnya dia
hidup melacurkan dirinya dengan dunia
ini.
Kembali
Kepada Titik Awal
Fakta yang mengejutkanpun dijumpai ketika banyak selama ribuan tahun bahkan
sampai saat ini dibigungkan oleh apa yang namanya tujuan hidup. Mengapa hal ini
terjadi? Tak lain karena kita pada
umumnya memulai dengan titik awal yang keliru, yaitu diri kita sendiri. Kita
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berpusat pada diri sendiri seperti: Ingin
menjadi apakah aku kelak? Apa yang sebaiknya aku lakukan dengan hidupku? Apakah
sasaran-sasaranku, ambisi-ambisiku, impian-impianku untuk masa depanku?
Memusatkan perhatian pada diri sendiri tidak akan pernah menyingkapkan tujuan
hidup kita.
Kita perlu kembali kepada satu sejarah yang sudah
Allah kita kerjakan bagi kita pribadi lepas pribadi, mari kembali kepada titik awal. Bukan anda yang menciptakan
diri anda, jadi anda tidak tahu sama sekali untuk apa anda diciptakan di dunia
ini. Hanya penciptanya saja yang bisa memberi tahu tujuannya. Karena itu kita
harus kembali pada awal terjadinya segala sesuatu. Kembali kepada Allah yang
maha kuasa. Kepada Alkitab yang adalah Allah yang benar dan hidup.
Kita
dilahirkan oleh dan bagi rencana Tuhan (maksud dan tujuanNya). Kita ada hanya
karena Tuhan menghendaki kita ada. Hidup adalah tentang membiarkan Tuhan
memakai kita untuk rencana-rencanaNya. Menjadi orang yang sukses dan memenuhi
tujuan hidup merupakan dua hal yang sama sekali berbeda. Untuk menentukan
tujuan hidup kita, kita jangan melihat pada dunia, melainkan pada Firman Tuhan
saja. Tuhan telah memikirkan kita sebelum kita pernah memikirkanNya (Efesus
1:4-5). Tujuan hidup kita jauh lebih besar dan menyangkut alam semesta yang
telah Tuhan rancangkan bagi kekekalan. (Efesus 1:10-11). Tanpa Tuhan, hidup
tidak masuk akal (Tidak bermakna).
Gambaran
kita mengenai kehidupan kita sendiri secara sadar ataupun tidak sadar
mempengaruhi keseharian kita. Kita menunjukkannya melalui pakaian, perhiasan,
mobil, potongan rambut, tempelan stiker di mobil, bahkan tato. Pandangan
mengenai kehidupan ini menentukan harapan-harapan, sasaran-sasaran, dan
prioritas hidup kita. Contohnya, jika kita menganggap kehidupan adalah sebuah
pesta, maka nilai utama di dalam kehidupan ini adalah bersenang-senang. Jika
anda melihat kehidupan sebagai suatu perlombaan, anda akan menghargai kecepatan
dan mungkin akan seringkali berada dalam ketergesa-gesaan. Jika anda melihat
kehidupan sebagai suatu pertandingan lari, maka anda akan menghargai ketekunan.
Jika anda memandang kehidupan sebagai peperangan atau permainan, menang akan
menjadi sangat penting bagi anda.
Bagaimana
pandangan anda tentang kehidupan? Anda mungkin mendasarkan kehidupan ini pada
suatu metafora kehidupan yang keliru. Untuk memperbaiki, mengembalikan
kehidupan ini ke arah yang benar, tidak lain dan tidak bukan adalah kembali kepada
pengenalan akan Allah yang benar. Semoga kebenaran ini menolong sahabat pembaca
untuk berhenti sejenak kembali merenungkan apa yang sudah kita kerjakan apakah
Allah yang menjadi CENTER dari semua tujuan kita, atau malah DIRI SENDIRI yang
menjadi CENTER-nya. Ambillah waktu untuk memikirkan dan mengumulkannya di dalam
Doa, Firman dan Kekudusan hidup.
Transformasi
THE PURPOSE DRIVEN LIFE Of
Simon Petrus (Lukas 5:1-11)
Lukas 5:1-11 menjadi
satu bagian perjalanan yang penting bagi Simon Petrus didalam pemanggilannya
oleh Yesus untuk melayani bersama. Saya akan mulai paparkan dari ayat 4, dimana
Yesus memberi sebuah perintah untuk bertolak ke tempat yang dalam dan
menebarkan jala, Sebuah perintah yang susah untuk dikerjakan, mengapa karena
Simon Petrus adalah penjala yang handal atau bisa dibilang penjala yang sudah
professional karena itulah mata pencahariannya pada saat itu. Pada nats
tersebut Simon Petrus dan teman-temannya juga sudah menjala sepanjang malam dan
kita bisa ketahui bersama-sama bahwa dia tidak menangkap apa-apa (ayat 5a).
Dengan keraguannya tapi dia berusaha untuk tetap taat (ayat 5b). Simon Petrus
dan juga teman-temannya menangkap sejumlah banyak ikan, dan diluar dari apa
yang mereka pikirkan, dan melihat hal itu dia pun tersungkur (ayat 8) karena
dia sadar dia seorang berdosa. Tapi Allah melihat hati dan kesungguhannya, dan
memanggil dia untuk menjadi penjala manusia (ayat 10). Simon Petrus yang semula
hanya berpusat kepada diri sendiri, di dalam posesnya juga mengandalkan diri
sendiri dan bertujuan hanya untuk diri sendiri, akhirnya semuanya di
Transformasi hanya didasari oleh Allah, mengandalkan Allah dan tujuan akhirnya
adalah untuk kekekalan.
Pengenalan
akan Allah yang benar dan kesadaran akan Anugerah keselamatan yang dari Allah
akan membuat kita mengerti apa yang sebenarnya
menjadi Tujuan Hidup kita, Saulus yang sangat benci kepada pengikut Kristus dipanggil
secara luar biasa untuk menlayani Allah sebagai tujuan hidupnya dan masih
banyak teladan-teladan iman lainnya. Selamat berdiam diri dalam Kristus dan
memenuhi tujuan hidup yang telah Tuhan tetapkan sejak semula bagi kita pribadi
lepas pribadi.
Tulisan ini disadur dari buku “THE PURPOSE DRIVEN LIFE” Karangan Rick Warren
Salam,
Leonardo Silalahi
Pemuda HKBP Pos Muka Kuning
Tidak ada komentar:
Posting Komentar